Bersahabat Karena Allah

              Sahabat adalah orang yang meinggalkan jejak (kesan) dalam diri kita. Ia seperti mutiara yang sangat berharga yang dapat membuat kita tersenyum, sosok yang selalu setia mendengar keluh kesah, sang motivator yang mendorong kita untuk meraih kesuksesan. Ia seperti bintang, terang dan tak terlupakan yang hadir ditengah kegelapan sebagai penerang.
            Sahabat, sepenggal kata yang tak asing lagi dan kerap kita dengar hampir disetiap kalangan, baik laki-laki, perempuan, tua maupun muda. Dan tak jarang kita temukan persahabatan yang sudah berjalin bertahun-tahun, bahkan ada yang bersahabat sejak kecil dan berlangsung hingga mereka tua. Semakin lama usia persahabatan, semakin manis pula (berkesan) suatu persahabatan, karena persahabatan itu seperti anggur yang semakin lama semakin nikmat. Namun semakin tua usia persabatan tidak dapat menentukan langgeng tidaknya suatu persahabatan itu sendiri.
Sering kita temukan novel, film, ataupun kisah-kisah yang bertemakan persahabatan. Dan biasanya persahabatan diumpamakan dengan kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu yang indah. Manusia sebagai makhluk sosial, membutuhkan sosok yang dapat menguatkan. Ia tidak dapat hidup sendiri. Jika ia menemukan sosok yang memiliki suatu kesamaan dengannya ini memungkinkan untuk terjalinnya sebuah persahabatan.
Bukan hanya cinta yang harus berlandaskan cinta karena Allah, namun persahabatan juga perlu. Persahabatan sebaiknya berlandaskan li Ajlillah (karena Allah) seperti yang di lakukan oleh tauladan nabi kita Rasulullah, yang mana beliau bersahabat dengan para sahabat karena Allah. Berasahabat karena Allah yang di maksud di sini yakni “saling menyayangi karena Allah, bersahabat karena Allah,dan berpisah karena Allah”.
            Menyayangi karena Allah di sini yakni memegang erat kasih sayang antara sahabat sebagai bentuk karunia yang telah di berikan Allah. Umar bin khattab pernah berkata “sesudah islam tak ada sesuatu yang di berikan kepada seorang hamba yang lebih baik dari pada teman diantara kalian  mendapat kasih dari saudaranya, peganglah dengan erat.”
            Biasanya ketika kita menyayangi seseorang, apa saja yang ia lakukan akan terasa benar di matanya. Jika kita menyayangi karena Allah hal ini tidak akan terjadi. Menyayangi sahabat tidak boleh berlebihan, jangan sampai hanya karena menyayangi sahabat,kita menutupi kesalahannya. Justru jika kita berbuat seperti itu sama saja kita membela sesuatu yang tidak sepatutnya kita bela. Jika kita menyayangi sahabat kita, kita tidak akan menutup-nutupi kesalahan yang ia perbuat demi kebaikan dirinya.
Bersahabat karena Allah adalah persahabatan yang dilandaskan untuk mendapat ridho dari Allah. Kita bersahabat semata-mata mengajak kepada kebaikan dan menjauh dari kemungkaran dan bukan sebaliknya. Persahabatan karena Allah berarti berlomba-lomba dalam kebaikan. Persahabatan seperti ini akan kekal dan dapat membuat kita dekat dengan Allah.
            Berpisah karena Allah. setiap pertemuan pasti ada perpisahan.Ada orang yang mementingkan ego untuk mempertahankan persahabatannya. Namun jika kita telah menanamkan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali pada Allah, hal itu tidak akan terjadi, karena kita akan ikhlas untuk berpisah.
            Selama kita bisa bersahabat karena Allah, kenapa tidak?

            Semoga dengan persahabatan karena Allah ini, bisa membawa kita ke surga-Nya, Amien…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah sejarah konstitusi RI

Memilih Pilihan

Word Formation (prefix, root word, suffix, and affix)